ASAP CAIR
Asap cair merupakan asam cuka
yang diperoleh dari destilasi kering bahan baku pengasap seperti kayu dan
tempurung kelapa, yang diikuti dengan kondensasi dalam kondensor berpendingin
air.
Asap cair bersal dari bahan
alami yaitu pembakaran hemiselulosa, selulosa, dan lignin dari kayu-kayu keras
dan tempurung kelapa sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang mempunyai sifat
antimikroba, antibakteri, dan antioksidan seperti senyawa asam dan turunannya,
alkohol, fenol, aldehid, karbonil, keton dan piridin.
Prospek penggunaan asap cair
sangat luas, mencakup industri makanan sebagai pengawet alami, industri
kesehatan, pupuk tanaman, bioinsektisida, pestisida desinfektan, herbisida, dan
lain sebagainya. Prospek penggunaan asap cair yang sangat luas ini memiliki berbagai
keunggulan bila dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia sintetik. Asap cair
lebih mudah diaplikasikan karena konsentrasi asap cair dapat dikontrol agar
memberi flavor dan warna yang sama dan seragam. Asap cair telah disetujui oleh
banyak negara untuk digunakan pada bahan pangan dan sekarang ini banyak
digunakan pada produk daging dan ikan. Bahan ini dapat diproduksi secara
sederhana menggunakan bahan dan peralatan yang murah dan mudah diperoleh.
Bahan baku yang umum
digunakan adalah bahan yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin.
Selama ini bahan kayu keras seperti kayu jati, mangium, tusam, sengon,
tempurung
dan sabut kelapa banyak
digunakan sebagai bahan pembuatan asap cair. Prospek yang sangat baik terdapat
dalam tempurung kelapa. Hal ini karena disampIng bahan ini banyak mengandung komponen selulosa,
hemiselulosa dan lignin, penggunaan limbah kelapa ini dapat memberikan nilai
tambah. Asap cair dijual dengan harga berkisar antara Rp. 6.000 sampai
Rp. 18.000 / liter, tergantung
kualitasnya (pada tahun 1980an).
\
Asap cair pertama kali
diproduksi tahun 1980 oleh sebuah pabrik di Kansas City, dikembangkan dengan
metode kasar dari destilasi kayu asap. Produk yang berupa asap cair digunakan
untuk mengawetkan daging babi dan babi asin dan untuk memberi citarasa pada
beberapa bahan makanan. Asap cair mempunyai kelebihan antara lain :
a. Beberapa flavor seragam dapat dihasilkan dalam produk
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengasapan
tradisional.
b. Lebih intensif
dalam pemberian flavor.
c. Kontrol
hilangnya flavor lebih mudah.
d. Dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan.
e. Dapat
digunakan oleh konsumen pada level komersial
f. Lebih hemat
pemakaian kayu sebagai sumber asap.
g. Polusi lingkungan
dapat diperkecil.
h. Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai cara penyemprotan,
pencelupan, atau dicampur langsung ke dalam makanan.
Asap cair tidak menunjukkan
efek karsinegenik atau sifatsifat toksik lain dari hasil pengujian hidrokarbon aromatik
polisiklik (HAP) (Eklund, 1982). Asap cair mempunyai sifat antimikroba, mudah
diaplikasikan dan lebih aman daripada asam konvensional dan fraksi tar yang
mengandung hindrokarbon aromatik dapat dipisahkan, sehingga produk asap cair bebas
polutan dan senyawa karsinogen. Bahan-bahan antimikroba yang terkandung dalam
asap cair antara lain :
a. Asam dan
turunannya : format, asetat, butirat, propional, metil ester.
b. Alkohol :
metil, etil, propil, alkil dan isobutil alkohol.
c. Aldehid :
formaldehida, asetaldehida, furfural, dan metil furfural.
d. Hidrokarbon
: silene, kumene dan simene.
e. Keton :
aseton, metil etil keton, metil propil keton dan etil propil keton.
f. Fenol.
g. Piridin dan
metil piridin.
Komposisi kimia asap cair
dapat dilihat pada Tabel 2 Senyawa yang sangat berperan sebagai antimikroba
adalah senyawa fenol dan asam asetat.
Selain fenol, senyawa
aldehid, aseton dan keton juga mempunyai daya bakteriostatik dan
bakteriosidal pada produk asap. Fenol selain bersifat bakteriosidal, juga
sebagai antioksidan.
Tabel 2. Komposisi Kimia Asap Cair
No.
|
Komposisi Kimia
|
Kandungan %
|
Fungsi
|
1
|
Air
|
11 - 92
|
Cair
|
2
|
Fenol
|
0.2 - 2.9
|
Antimikroba, Bakteriostatik, Bakteriosidal dan
Antioksidan.
|
3
|
Asam
|
2.8 - 4.5
|
Antimikroba, Bakteriostatik, Bakteriosidal dan
Antioksidan.
|
4
|
Karbonil
|
2.6 - 4.6
|
Aroma
|
5
|
Tar/Ter
|
0.1 - 15
|
Antirayap dan hama
|
> Alat-alat Produksi Asap Cair A-10 MF
> ASAM SIANIDA & TANI
> ASAP CAIR A-10 MULTI FUNGSI
> CV.ACTINDO,
> HAMA DAN PENYAKIT
> KOMPONEN ANTIMIKROBA LAIN,
> Manfaat Asap cair A-10 MF,
> Modul
> Peluang Bisnis Asap Cair A-10 MF
> Pengawet alami
> Petunjuk Pemakaian Asap Cair A-10 MF,
> Pupuk Organik
No comments:
Post a Comment